Polres
Kota Besar Surabaya, Jawa Timur, mengirim personel Sabhara untuk membantu
pengamanan Kabupaten Bangkalan, Madura, Senin 10 Desember 2012. Pengiriman
pasukan bersenjata lengkap ini menyusul kericuhan jelang Pilkada tanggal 12
Desember 2012.
Menurut
Kasubaghumas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti, pasukan 1 SSK tersebut akan
diberangkatkan bertahap, mulai hari ini sampai 14 Desember. "Jadi, 1 SSK
ini diberangkatkan untuk pengamanan di Bangkalan setelah mendapat permintaan
dari Polres Bangkalan," kata Suparti.
Pasukan
yang dikirim ini akan berada di bawah komando Kapolres bangkalan. Pasukan ini
tidak diperkenankan kembali ke Surabaya sebelum mendapat izin perwira yang
bertanggung jawab. "Itu mengingat jarak antara Bangkalan dan Surabaya
hanya terpisah selat Madura saja," lanjutnya.
Tak
hanya mengirim pasukan. Pengamanan juga dilakukan di pintu masuk Pulau Madura,
yaitu Jembatan Suramadu. Di tempat itu, puluhan personel juga disiagakan.
Kericuhan
terjadi jelang pemilihan bupati di Kabupaten Bangkalan. Massa pendukung salah
pasangan calon Imam Buchori-Zaenal Alim mengamuk karena nama pasangan ini
dicoret oleh KPUD. Massa juga menduduki kantor KPUD selama empat hari
belakangan.
Pada
Senin ini, massa menjadi beringas. Mereka melempari petugas dengan batu. Massa
bahkan merusak sejumlah fasiilitas umum di Jalan Pemuda Kaffa, Bangkalan. (umi).
Polres
Kota Besar Surabaya, Jawa Timur, mengirim personel Sabhara untuk membantu
pengamanan Kabupaten Bangkalan, Madura, Senin 10 Desember 2012. Pengiriman
pasukan bersenjata lengkap ini menyusul kericuhan jelang Pilkada tanggal 12
Desember 2012.
Menurut
Kasubaghumas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti, pasukan 1 SSK tersebut akan
diberangkatkan bertahap, mulai hari ini sampai 14 Desember. "Jadi, 1 SSK
ini diberangkatkan untuk pengamanan di Bangkalan setelah mendapat permintaan
dari Polres Bangkalan," kata Suparti.
Pasukan
yang dikirim ini akan berada di bawah komando Kapolres bangkalan. Pasukan ini
tidak diperkenankan kembali ke Surabaya sebelum mendapat izin perwira yang
bertanggung jawab. "Itu mengingat jarak antara Bangkalan dan Surabaya
hanya terpisah selat Madura saja," lanjutnya.
Tak
hanya mengirim pasukan. Pengamanan juga dilakukan di pintu masuk Pulau Madura,
yaitu Jembatan Suramadu. Di tempat itu, puluhan personel juga disiagakan.
Kericuhan
terjadi jelang pemilihan bupati di Kabupaten Bangkalan. Massa pendukung salah
pasangan calon Imam Buchori-Zaenal Alim mengamuk karena nama pasangan ini
dicoret oleh KPUD. Massa juga menduduki kantor KPUD selama empat hari
belakangan.
Pada
Senin ini, massa menjadi beringas. Mereka melempari petugas dengan batu. Massa
bahkan merusak sejumlah fasiilitas umum di Jalan Pemuda Kaffa, Bangkalan. (umi)
Sehari
menjelang pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Bangkalan,
Madura, Jawa Timur, semua logistik keperluan pemungutan suara telah
terdistribusikan ke seluruh PPK di semua kecamatan.
Ketua
KPUD Kabupaten Bangkalan, Madura, Abdussomad mengatakan, selanjutnya logistik
pilkada dari kecamatan bisa diteruskan ke desa-desa di Bangkalan dan ke TPS.
"Ada
sebanyak 1.854 TPS yang telah disiapkan. Termasuk petugas TPS dan petugas
keamanan juga telah siap menjalankan tugas," ujar Abdussomad, Selasa 11
Desember 2012.
Dia
menyebut ada 7 orang petugas yang berjaga atau melayani masyarakat untuk
memberikan suaranya. Masyarakat diharapkan bisa bertanya ke petugas jika ada
sesuatu yang tidak dipahami. "Ada 281 desa dan 18 kecamatan di wilayah
Bangkalan ini," katanya.
Pihak
KPUD Bangkalan berterima kasih kepada semua pihak, termasuk masyarakat yang
secara langsung atau tidak langsung membantu kelancaran pendistribusian
logistik.
Terkait
itu, Kapolres Bangkalan AKBP Endar Priyantoro mengatakan, untuk menjaga
keamanan, petugas kepolisian yang diturunkan sebanyak 3.600 personel. Selain
ada yang di tempatkan di TPS, petugas juga melakukan pengamanan di obyek-obyek
pemerintahan dan obyek vital lain. "Jumlah itu termasuk petugas Brimob
sebanyak 1.000 personel," kata Endar.
Situasi
di Bangkalan, Madura sempat bergolak, Senin 10 Desember 2012. Aksi protes itu
dipicu pencoretan oleh KPUD Bangkalan terhadap nama pasangan Calon Bupati dan
Wakil Bupati, Imam Buchori dan Zaenal Alim.
Simpatisan
pasangan nomor satu itu tiba-tiba melempari petugas yang menjaga kantor KPU
dengan batu. Buntut dari itu, massa melakukan perusakan fasilitas umum dan
membakar ban bekas di Jalan Pemuda Kaffa.
Untuk
mencegah meluasnya aksi anarkis massa, polisi terpaksa melepaskan tembakan
peringatan dan gas air mata untuk membubarkan massa. Dari data kepolisian
sementara ini, tidak ada korban jiwa dalam kerusuhan tersebut.
Sumber:
Sumber :
0 komentar:
Post a Comment