Militer Amerika ketahuan menggunakan software bajakan bukanlah hal
yang baru. Beberapa waktu lalu, mereka sempat terkena denda sebesar 50 juta USD
sebagai imbas menggunakan software ilegal. Ternyata kejadian itu bukan
satu-satunya kasus penggunaan software ilegal oleh militer Amerika.
Menurut kabar yang ditulis oleh TorrentFreak, terdapat setidaknya
18 komputer yang menggunakan OS Windows 7 ilegal. Ke-18 komputer tersebut
berada di pusat edukasi di basis militer Amerika di Qatar. Salah seorang
prajurit mengakui bahwa mereka memang menggunakan software bajakan.
Prajurit yang namanya sengaja dirahasiakan itu pun mengatakan bahwa
kondisi itu sudah cukup lama terjadi. Dia pun mengaku bahwa belum pernah ada
upaya untuk menggunakan linsensi resmi dan mengganti software bajakan tersebut.
Prajurit itu pun mengatakan bahwa seorang prajurit haruslah
bersikap jujur. Oleh karena itu dia pun memilih untuk mengungkapkan hal
tersebut kepada publik. Dan hal itu bukan berarti menunjukkan sosoknya sebagai
seorang anti-pemerintah.
Militer Amerika sendiri sebenarnya mempunyai hubungan yang baik
dengan Microsoft. Pada awal tahun ini, kedua pihak telah menandatangani
kerjasama penggunaan Windows 8 di jajaran militer, Air Force serta Defense
Information Systems Agency senilai 617 juta USD.
0 komentar:
Post a Comment