Diode atau orang
Indonesia kerap memanggilnya dengan dioda merupakan suatu komponen listrik
maupun elektronika yang memiliki dua kaki elektroda. Dua kaki elektroda
tersebut dinamakan anode (untuk kutub positif) dan katode (untuk kutub
negatif). Fungsi dioda sangat beragam mulai dari sebagai
penyearah arus yang biasa dipasang pada adaptor, sebagai penstabil tegangan,
sebagai pelipat ganda besar tegangan, dan masih banyak lagi tergantung
bagaimana kita merangkai dioda tersebut. Banyaknya fungsi dari dioda namun
fungsi dioda yang paling sering kita jumpai adalah sebagai penyearah arus.
Contoh penerapan dioda sebagai penyearah arus yakni pada charger HP, adaptor,
radio, TV, komputer, dan semua beban listrik yang lain yang membutuhkan sumber
arus searah. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering muncul mengenai
dioda.
Apakah
pemasangan kaki dioda boleh terbalik? Jawabnya tergantung. Maksudnya jika anda
memasang dioda secara terbalik dengan tujuan sebagai sakelar (dalam posisi off)
maka boleh saja. Namun jika anda ingin dioda mampu mengalirkan arus listrik
maka pemasangannya tidak boleh terbalik, karena jika anda memasangnya secara
terbalik maka akan menyebabkan dioda tidak mengalirkan arus listrik dan
berfungsi sebagai sakelar dalam posisi off.
Bagaimana cara
mengetahui kaki anode (+) dan katode (-) dioda? Caranya mudah, anda hanya perlu
memperhatikan tanda yang bergaris hitam pada dioda. kaki dioda yang dekat
dengan garis berbentuk gelang seperti gelang resistor namun biasanya berwarna hitam adalah
kaki katode atau kutup negatif.
Adakah cara yang
lebih mudah untuk mengetahui kaki dioda? Ada, anda memerlukan multimeter.
Dengan menggunakan multimeter anda arahkan sakelar pemilih pada posisi ohm
meter, dan anda hubungkan kedua penghubung multimeter dengan dioda (anoda dan
katoda) jika jarum multimeter tidak bergerak baliklah kedua kabel yang anda
hubungkan ke dioda. Jika multimeter bergerak, kabel hitam multimeter
menunjukkan kutub anoda (+) sedangkan yang merah menunjukkan katoda (-)